Laporan Sejumlah Jurnalis di Polresta Pekanbaru Terkesan Dibungkam, Beranikah Kapolda Riau Tangkap Para Pelaku Pemukulan Terhadap Wartawan?

SIKATNEWS.id | Dunia Pers lagi tidak baik – baik saja masih juga terjadi intimidasi serta intervensi ketika jurnalis melakukan tugasnya dalam menjalankan liputan yang jelas dilindungi oleh Undang – Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.

Atas hal itu, Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (AKPERSI) selalu merespon terkait adanya kejadian seperti ini apalagi terjadi pada anggota dan pengurus Se-Indonesia.

Diketahui, Ketua Umum AKPERSI memberikan sambutan pada acara pelantikan DPC di Rokan Hulu pada Kamis (07/08), untuk menjadi garda terdepan dalam membela jurnalis yang mendapatkan intervensi dalam melaksanakan tugasnya. Namun, seusai sambutannya, sebuah insiden kekerasan di Pom Bensin Tabe Gadang pada hari yang sama sekira pukul 17:30 WIB, Pekanbaru, Riau.

Berdasarkan informasi, ada 6 (enam) wartawan, yakni Edy Hasibuan dan Ahmad Mizan dari media Nusantara Expres, Hotlan Tampu Bolon, Ilham Mutasoib dan Ilhamudim dari media Zona Merah Putih, dan Alvanza Pebrian Siregar dari Garuda Expres, diintimidasi dan dipukuli oleh para pengepul BBM Subsidi beserta Koordinator Lapangan Pom Bensin dan sejumlah orang lainnya yang diduga sebagai pendukung mereka. Jumlah orang yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut diperkirakan lebih dari 40 orang.

Ke 6 wartawan itu merupakan pengurus dari DPD AKPERSI Provinsi Riau yang pada saat itu mau mengisi bensin, namun tiba – tiba melihat terlalu bebas mobil – mobil modifikasi untuk pengepokan BBM bersubsidi, kemudian mereka melakukan liputan dan investigasi.

Kemudian, staf POM Bensin dan security merasa terganggu dengan kehadiran wartawan tersebut saat melakukan wawancara pada Humas SPBU dan Sopir sambil melakukan video Rekaman terhadap mobil – mobil modifikasi yang mau mengisi BBM bersubsidi.

Seketika itu, mereka sudah dikepung yang diprovokasi oleh security dan para sopir kurang lebih 40 orang langsung merampas Handphone lalu dirusak serta memukuli pengurus dan anggota AKPERSI tersebut.

Dalam kondisi seperti itu, mereka langsung menghubungi Ketua DPD AKPERSI Provinsi Riau Irfan Siregar untuk meminta bantuan dan arahan, tindakan apa yang harus diambil dengan keadaan mereka sudah terluka serta ada yang tidak bisa berjalan. Kemudian Ketua DPD segera menghubungi Ketua Umum Pusat AKPERSI untuk menginformasikan kejadian tersebut serta meminta arahan dalam mengambil tindakannya.

“Saya sempat kaget, ternyata di Bumi Riau masih ada juga terjadi intimidasi terhadap profesi wartawan dalam melakukan tugasnya. Mendengar laporan dari anggota AKPERSI mendapatkan pengeroyokan dan pemukulan, saya bergegas menjemput mereka dan guna untuk segera melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Pekanbaru, lalu visum dan berobat ke Rumah Sakit Bhayangkara sebagaimana arahan dari Ketua Umum,” kata Irfan Siregar.