Jajaran Polres Simalungun Doa Bersama Terkait Tragedi Di Stadion Kanjuruhan Malang

“Kita sudah mendoakan tadi dari mulai Salat Gaib. Seluruh rakyat di Sumut tentu prihatin dengan kejadian ini. Dan kita mengucapkan belasungkawa kepada saudara-saudara kita yang saat ini mengalami musbah. Semoga Tuhan mengampuni dosa-dosa semua yang saat ini menjadi korban,” ujar Wakapolres.

Menurutnya persitiwa tersebut menjadi bahan evaluasi yang dapat memperbaiki dunia pesepakbolaan Indonesia. Sebab bagaimanapun, seluruh elemen harus mengerti bagaimana pentingnya menjaga tiga poin utama dalam sepakbola, yakni lapangan (stadion), para pemain (klub), dan para suporter (pendukung).

“Jika satu saja tidak ada, berarti tak sempurna itu main sepakbola. Maka kalau ketiganya berada pada posisinya, saya yakin sepakbola ini akan menjadi hiburan rakyat. Tak mungkin juga ini ditiadakan, tetapi harus berkembang, teratur dan profesional. Sehingga enak ditonton,” sebut Efianto.

Wakapolres Simalungun Kompol Efianto, SH., pun berpesan kepada pengurus federasi sepakbola Indonesia itu agar bisa menegakkan statuta organisasi dan aturan FIFA. Sebab hal itu merupakan petunjuk dan arahan untuk pelaksanaan Liga Indonesia, “Kita berharap bahwa hal ini tidak terjadikembali”, tandas Wakapolres Simalungun.

( Toro Gea )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *