SIKATNEWS.id | Bupati Toba, Poltak Sitorus menyatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba akan segera melakukan aksi nyata bersama semua pihak termasuk Organisasi Botoma (Boru Toba Marsada) untuk memerangi kejahatan tindak kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di daerah ini.
Hal ini dikatakan Poltak Sitorus saat menerima audiensi Pengurus Botoma di Ruang kerja Bupati Toba di Balige, Selasa (5/9/2023).
Pengurus yang hadir yaitu Penasehat Botoma Sarma Hutajulu, Sekretaris Umum Botoma Rhiny Sitorus, Wakil Sekretaris Umum Atika Tampubolon didampingi Yana Gultom, Ferawati Ginting, Yuli Chaniago, dan Indah Sirait.
Menurut Poltak Sitorus, Pemerintah Kabupaten Toba tidak bisa sendiri dalam penanganan atau pencegahan tindak kekerasan seksual tetapi harus bersama-sama dengan semua pihak termasuk pihak Botoma.
“Terima kasih kepada Botoma. Saya senang ada aksi turun ke masyarakat. Setiap kesempatan di gereja, saya juga menyampaikan soal moral,” katanya.
Ia pun mengatakan langsung supaya membuat aksi, memastikan supaya melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Perlindungan Perempuan Anak (PMD PPA dan Dinas Sosial agar mengundang semua kepala desa, lurah, tokoh agama, adat, masyarakat untuk membuat komitmen perlindungan perempuan dan anak.
“Pada hari Senin depan. Cepat buat ya,” perintah Poltak Sitorus kepada Kadis PMD PPA, Henry Silalahi.
Ia juga membeberkan bahwa bersama Ketua Komnas PA pernah membahas apa penyebab terjadinya tindak kekerasan seksual. Diantaranya pengaruh minuman tuak yang berlebihan, tidak mau lagi beribadah hingga ke faktor sulitnya perekonomian keluarga. Untuk warung tuak perlu pembatasan jam buka serta sosialisasi ajakan beribadah melalui pemuka agama.
Hal lainnya diketahui, seperti dilaporkan Dinas PMD PPA adalah tidak adanya kamar memadai di rumah serta kurangnya komunikasi antar anggota keluarga. Mengenai ini, telah diimbau agar kepala desa mengindentifikasi bagi keluarga tidak mampu di daerah masing-masing agar dibantu membuat sekat atau kamar dengan menggunakan dana desa.
Sebelumnya, Sarma Hutajulu memaparkan keprihatinan pihaknya akan banyaknya kasus tindak kekerasan seksual yang terjadi di Kabupaten Toba. Bahkan kasus terbaru ada dua lagi.
Penasehat Botoma ini juga mengungkapkan mirisnya bahwa pelaku adalah rata rata dari keluarga dekat.