Nias Utara, sikatnews.net – Berawal dari status akun Facebook Ama Nea Harefa tentang pembagian Bantuan Sosial ( Bansos ) yang mana Masyarakat merasa bertanya-tanya apakah itu Benar atau Hoax, sehingga publik meminta kepada siapapun yang berwajib untuk mengklarifikasi persoalan ini agar tidak menjadi polemik, ( Jum’at, 08/07/2022 ).
Isu tak sedap pembagian Bansos dari Presiden di Kecamatan Alasa tidak tepat pada sasaran, justru hanya Famili / Keluarga Camat dan para TS Bupati saja yang mendapatkan pembagian Bansos tersebut.
Isu ini berkembang ke Masyarakat Desa sekitar hingga akan geruduk Kantor Camat Alasa.
Mendengar hal ini, Ketua DPD JPKP Kabupaten Nias Utara, Ediso Zalukhu S.Pd mengkomfirmasi kepada Camat untuk meluruskan kabar miring ini melalui salah satu Media Sosial, yakni Mesenger Facebook.
Alhasil, hari ini, Jum’at (08/07/2022) pihak Kantor Camat Alasa mengadakan rapat terbuka dengan agenda membahas informasi tentang Bansos dari RI-1.
Dalam forum tersebut turut hadir Tokoh Pemuda setempat, Koordinator Divisi Investigasi DPD JPKP Kab. Nias Utara An. Yulimardin Zalukhu, S. Pd., dan Masyarakat Penerima Manfaat Bansos yang belum disalurkan sebanyak 15 Kartu Keluarga (KK) yang sudah didata dan diswab.
Mereka melakukan Audiensi di Kantor Camat untuk mempertanyakan hak-hak mereka atas bantuan sosial pada Kunker Presiden RI Ir. H. Joko Widodo pada tanggal 6 Juli 2022 kemarin, sehingga diduga pihak Pemerintah Kecamatan tidak tepat sasaran berdasarkan data yang telah ditanda tanganin oleh Camat Alasa.
Warga pemanfaat dimaksud telah di Data dan di Swab serta mendapatkan masker dari Kementrian sebagai bukti penerima yang diselenggarakan di Losd Pekan Ombolata. Namun pada saat pembagian dimaksud, personil yang ditugaskan mengarahkan Presiden RI dan Kementerian kepada masyarakat lain yang belum terdaftar di data yang sah.
Hal ini, sampai sekarang sudah ditanyakan langsung ke pihak Pemerintah Kecamatan Alasa mulai tanggal 07 sampai dengan 08 Juli 2022, namun belum mendapat jawaban yang jelas.