Dalam sambutannya, Poltak Sitorus menyampaikan, bahwa secara harafiah, Sonak Malela memiliki arti sebagai suatu perilaku atau sifat yang semakin lemah lembut, semakin peramah, semakin berbelas-kasih, dan semakin suka bertamu. Poltak Sitorus menambahkan, Raja Sonak Malela adalah gambaran Batak Na Raja. Hal ini terbukti dari sikap keturunan Raja Sonak Malela, yaitu Raja Mulia Raja Napitupulu yang memberikan lahannya untuk pembangunan pelabuhan, dan kini dinamai Pelabuhan Raja Mulia Raja Napitupulu.
“Event internasional juga telah terlakasana di Balige berkat Raja Sonak Malela. Sebab Raja Sonak Malela memberikan halamannya, membuka gerbangnya, dan tidak tertutup dengan kemajuan,” kata Poltak Sitorus sembari menyampaikan rasa terimakasih yang disambut riuh tepuk tangan.
Beliau mendoakan, agar wacana pendirian Punguan Raja Sonak Malela dapat terwujud dan menjadi berkat bagi seluruh keturunan Raja Sonak Malela dan seluruh masyarakat Indonesia.
“Kami berharap agar himpunan ini menjadi tugu yang hidup, yang membawa keturunan Raja Sonak Malela semakin santun, lemah lembut, suka membantu, peduli, peramah, penuh belas-kasihan,” ucap Poltak Sitorus.
“Semoga Tuhan memberkati cita-cita dan tujuan mulia kalian ini. Mari sama-sama melanjutkan pembangunan di Toba ini. Mewujudkan Toba sama dengan Bali, sebab saat ini Toba masuk dalam Daerah Pariwisata Super Prioritas,” katanya mengakhiri.
(Dison T)