SIKATNEWS.NET | Polemik yang akhir ini terjadi antara BUMD dan Bobby Jayanto yang merupakan Tokoh Masyarakat Tanjungpinang dan juga Anggota DPRD Kepri hingga saat ini belum ada akhirnya.
Sebelumnya seperti dilansir dari beberapa media di Kepulauan Riau akhir – akhir ini Anggota DPRD Provinsi Kepri Bobby Jayanto meminta Direksi BUMD Kota Tanjungpinang diganti dengan yang lebih layak jika tidak profesional dalam bertugas
Masih kata politisi NasDem ini, kalau pemko tidak punya SDM yang profesional sebaiknya urusan Pasar di swastakan saja. Bisa melalui tender untuk pengusaha yang berminat mengelola Pasar BUMD dan jelas angkanya untuk sebagai penerima PAD setiap tahun.
Dilansir keprinews.co, pada rapat internal Pemko Tanjungpinang yang dihadiri oleh pejabat Disperindag, Bagian Ekonomi, Dinas PUPR, BUMD dan Walikota Tanjungpinang, Senin (22/8/2022) di Kantor Disperindag Tanjungpinang, terungkaplah mafia lapak yang membuat sejumlah pedagang menjerit.
Pernyataan ini kemudian ditanggapi oleh Direktur Utama BUMD Tanjungpinang, Fahmi
Dilansir dari Radar Kepri, menurut Fahmi bahwasanya pasar tradisional kita khususnya di pasar KUD itu sudah tidak layak lagi dan terjadi keretakan diakibatkan karena usia bangunan sudah 30 sampai 40 tahun. Karena pasar itu sudah tidak respentatif lagi untuk di huni para pedagang.
Fahmi mempertanyakan.”Apakah pak bobby tau atau tidak tau layaknya pasar KUD tersebut dengan kondisi yang sudah buruk ? Apalagi ditambah dengan sempitnya akses jalan keluar masuk di daerah tersebut.”ujarnya.
Makanya, lanjut Fahmi ada program untuk revitalisasi menjadikan pasar tradisional yang berstandar SNI.”Maka dari itu baru kita promo untuk bagaimana meramaikan diobjek tersebut dan bukan seperti sekarang ini.”jelasnya.
Dilanjutkan Fahmi.”Kita jangan menutup mata dan telinga kalau melihat bangunan tua ini seperti banyak rusak meja, lantai hanya semen doang dan juga dibawahnya banyak sampah serta binatang buas yang bersangkar dibawah tersebut.”bebernya.