Warga Merasa Resah Pada Proyek Senilai Rp52 Miliar di Jalan Afia Kota Gunungsitoli, Mesjid Jadi Sasaran Empuk Debu

“Saya apresiasi pemerintah daerah. Sayangnya, di balik kegembiraan pada penantian yang cukup lama ini, beberapa hari ini terlihat kegiatan pembangunan telah di mulai, tapi lihat aja debunya, banyak sekali,” ungkap Ruslan.

Parahnya, kegiatan ini tidak hanya mengganggu warga yang lewat, tapi mesjid di sekitar lokasi proyek menjadi sasaran empuk debu, apalagi mesjid tersebut belum tersedia pintu dan jendelanya. Ia mengungkapkan, tiap kali lewat kendaraan, terlebih bila angin kencang, debu masuk ke dalam mesjid, mengotori rumah ibadah dan akibatnya orang yang melakukan ibadah sholat jadi terganggu.

“Berharap kiranya Pelaksana Proyek berkenan untuk menyirami ruas jalan yang berdebu agar debu tidak gampang terbang bila dihembus angin dan kendaraan yang melintas di jalan yang sedang di bangun ini,” pungkasnya.

Senada dengan Ruslan, Tokoh Masyarakat lain sekaligus seorang Aktivis di Desa Olora, Fudin Halawa Alias Ama Riswan menyampaikan keluhannya. Hal tersebut disampaikan berdasarakan kedatangan awak media Sikatnews.id di kediamannya di Dusun I Desa Olora, Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kota Gùnungsitoli, Provinsi Sumatera Utara.

“Kami bersyukur atas dimulainya pembangunan jalan ini, hanya saja, kami berharap pada pelaksana dari proyek ini untuk dapat menyiram permukaan jalan di kala hari panas, agar aktivitas warga dan pengguna jalan tidak terganggu sekaligus memperkecil resiko, seperti kecelakaan dan pemicu penyakit gangguan pernapasan terutama bagi anak – anak usia balita,” harapnya./Afer Z.