Tak hanya Islam, ia juga menyoroti kerukunan antarumat beragama di Batam yang menurutnya menjadi kekuatan dalam menjaga harmoni sosial. Perayaan hari-hari besar agama lain seperti Natal, Nyepi, dan Waisak juga dirayakan dengan semangat dan kebersamaan.
MTQ tingkat kota ini juga dipandang sebagai bagian dari upaya pembinaan generasi Qur’ani. Amsakar menyebut banyak rumah tahfiz dan lembaga keagamaan di Batam yang telah mencetak peserta-peserta unggulan hingga ke tingkat nasional.
“Banyak kafilah asal Batam yang mewakili Kepri di MTQ nasional. Ini bukti bahwa Al-Qur’an benar-benar mulai membumi di tengah masyarakat kita,” tambahnya.
Dengan semangat ini, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung dan menyukseskan pelaksanaan MTQH XXXIII Kota Batam.
“Mari jadikan MTQ ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi momentum untuk memperkuat karakter, menumbuhkan semangat kebersamaan, dan menjadikan Batam sebagai kota yang madani serta dirahmati Allah SWT,” pungkasnya.
Ketua Panitia MTQH XXXIII Kota Batam, Jefridin Hamid, menyampaikan bahwa ajang ini akan berlangsung pada 24–30 April 2025 di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Batu Aji.
“Jumlah peserta mencapai 574 orang dari 12 kafilah, sementara dewan hakim berjumlah 155 orang,” ujar Jefridin yang juga menjabat sebagai Sekda Kota Batam.
Selain perlombaan, MTQH tahun ini juga diramaikan dengan bazar dari kecamatan, TP PKK, serta bazar kuliner yang melibatkan pelaku usaha mikro.
Adapun cabang yang dilombakan meliputi Seni Baca Al-Qur’an, Fahmil Qur’an, Syarhil Qur’an, Kaligrafi, Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an, Hafalan Al-Qur’an, dan beberapa cabang lainnya.