Sepanjang tahun 2022 ini, Kemenparekraf tengah gencar mengadakan program pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia terkhusus produk UMKM Fesyen dan Kecantikan unggulan yang sedang ingin didorong oleh Kemenparekraf berupa penggunaan bahan pewarna alami pada subsektor fesyen.
Hal ini didasarkan pada cita-cita keberlanjutan (sustainability) yang dapat terwujud dari penciptaan produk kreatif yang ramah lingkungan.
Tidak hanya itu, dengan menggunakan pewarna alami, kesehatan para penenun dapat lebih terjamin dan terlindungi secara optimal.
“Secara keseluruhan Kemenparekraf turut memberikan ruang melalui kampanye dengan tagline #BanggaBuatanIndonesia yang mana adalah momen bagi para pelaku ekonomi kreatif khususnya fesyen dan kecantikan, untuk mereka bisa masuk dalam beberapa kegiatan berkaitan dengan #BanggaBuatanIndonesia,” tutur Yuke.
Yuke menambahkan bahwa TPL harus menjadi Bapak Asuh dari para ibu-ibu penenun agar kegiatan ini tidak hanya sampai disini saja harus bisa berlanjut hingga Kabupaten Toba menjadi Kabupaten penghasil ulos dengan pewarna alami.
Muhamad Ichwan selaku Dosen dari STTTB mengungkapkan pewarnaan alami ini sangat memudahkan bagi para penenun. Teknik yang kita berikan bagi para penenun lebih mudah dan efektif, sehingga para penenun mampu memberikan hasil yang lebih baik dan lebih cepat.
“Kita melakukan teknik sekali celup warna yang dihasilkan lebih berkualitas, bahkan warna yang dihasilkan lebih bervariasi dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitar, salah satunya bunga sipait-pait serta kami memperkenalkan pewarna alami dari limbah seperti, sabut kelapa dan kulit bawang merah,” tutup Ichwan.
(Dison T)