Tokoh Melayu Kepri Mengecam Tindakan Anarkis di Rempang dan Sikap Lang Laut Suherman

SIKATNEWS.id | Ketua Saudagar Rumpun Melayu (SRM) Megat Rury Afriansyah dan atas nama Lembaga Adat Melayu (LAM), meminta Ketua Persatuan Lang Laut Batam, sdra Suherman tidak memperkeruh suasana dengan memberi peringatan orang pulau akan menyerang pekerja PT Makmur Elok Graha (MEG).

Sebagai tokoh masyarakat seharusnya meminta aparat penegak hukum (APH) melindungi masyarakat dari berbagai ancaman yang ada.

“Apa yang dialami oleh masyarakat di Rempang, bukan isapan jempol. Mereka ini korban di atas tanahnya sendiri, ada yang luka parah, ada yang babak belur, dan ada yang trauma sampai sekarang. Intimidasi demi intimidasi yang mereka terima sejak masuknya PT MEG pada pertengahan 2023, sudah cukuplah kesabaran warga Rempang. Jangan malah mereka yang seolah-olah diancam karena akan menyerang,” kata Megat Rury Afriansyah kepada media, di Batam, Rabu (18/12/2024).

Megat Rury Afriansyah sebagai tokoh pemuda dan pengusaha tempatan Melayu, menyayangkan banyaknya intimidasi yang diarahkan kepada warga Rempang. Di tengah aksi premanisme yang dilakukan oleh pihak PT MEG, kata Rury, malah warga Rempang yang di pulau Rempang dan di pulau-pulau sekitarnya diperingatkan.

“Apakah selama ini warga Rempang yang melakukan tindakan kekerasan? Janganlah seolah-olah warga Rempang dituding sebagai penyebab masalah, kami sangat keberatan atas tudingan tersebut,” ucap Megat Rury Afriansyah.

Sebelumnya Suherman menyebut kemungkinan ada orang pulau yang akan menyerang pihak PT MEG.

“Untuk mengantisipasi masyarakat pulau marah, sampai ada yang menyerang (karyawan PT MEG). Saya minta secara pribadi, selaku pendiri Lang Laut, jangan penyerangan terhadap pihak MEG (PT MEG). Kita minta dengan baik-baik dulu, agar mereka mundur dulu sampai ada kejelasan pembangunan proyek. Jangan smapai ada orang pulau menyerang pihak mereka (PT MEG),” kata Suherman di hadapan warga Rempang dan Kapolsek Galang, Iptu Alex Yasral.

Di sisi lain Kapolsek Iptu Alex Yasral, menyebutkan pihaknya tidak dapat memastikan apakah karyawan PT MEG akan mundur dari Pulau Rempang atau tidak.