Sepertinya Pasifik Group Tak Indahkan Amanat Pemerintah Terkait Ekosistem di Nongsa Kota Batam

“Saya sudah koordinasi dengan Konsulat Singapura terkait penawaran paket wisata edukasi dan konservasi mangrove di Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip. Jadi pelajar Singapura yang sedang berlibur bisa berwiata disini,” kata Sandiaga Uno.

Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip berhasil meraih posisi 50 besar desa wisata terbaik se-Indonesia pada gelaran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dengan mengusung tema “Indonesia Bangkit”.

Anugerah tersebut diberikan setelah melalui rangkaian penilaian oleh dewan juri yang berlangsung pada tanggal 19 Februari 2022 hingga 31 Maret 2022 silam.

Terdapat 7 aspek penilaian yang harus dicapai pengelola Desa Wisata, antara lain:

  1. Daya Tarik Pengunjung
  2. Homestay
  3. Toilet Umum
  4. Suvenir
  5. Digital dan Kreatif
  6. Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE)
  7. Kelembagaan

Terletak di Kampung Tua Bakau Serip, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Desa Wisata ini menyimpan pesona berupa kawasan mangrove atau konservasi bakau yang disulap menjadi destinasi wisata rekreasi dan edukasi.

Kawasan mangrove yang diberi nama “Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu menjadi andalan sebagai ikon wisata di Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, dimana terdapat bakau-bakau berusia puluhan hingga ratusan tahun yang dilestarikan.

Komisi X DPR RI Apresiasi Desa Ekowisata Pandang Tak Jemu
Beberapa waktu kemudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf M Efendi saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI mengunjungi Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Batam.

Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI mengunjungi Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (21/6/2024).

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf M. Efendi yang memimpin rombongan mengapresiasi Desa Ekowisata Pandang Tak Jemu dengan konsep Mangrove dan Pantai Wisata.

Menurut Dede Yusuf, desa ekowisata Pandang Tak Jemu dapat didukung dengan adanya homestay ataupun paket-paket wisata agar ekowisata Pandang Tak Jemu makin diminati wisatawan yang berkunjung.

“Tempat ini menarik, karena dikelilingi desa-desa. Dan ciri khas pesisirnya dengan menonjolkan batik khas, dan hasil UMKM-nya. Mudah-mudahan secara Legalitas lahan dari Ekowisata Pandang Tak Jemu bisa diakui oleh pemerintah daerah sebagai desa wisata dan lahannya ini ditetapkan untuk ekowisata. Tidak digunakan untuk non wisata,” harap Dede.

Desa Ekowisata Pandang Tak Jemu masuk dalam kategori 50 besar desa wisata dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dan setiap akhir pekan rata-rata berkisar 500 hingga 600 orang pengunjung yang datang menikmati Desa Ekowisata Pandang Tak Jemu.

Sumber : Rilis Hotel Purajaya
Editor : Red.