Sejumlah Warga dan Pelajar dari Ajibata dan Lumban Julu Terima Bansos

Poltak Sitorus menyampaikan bahwa sesungguhnya semua manusia sama, namun dibedakan oleh usaha dan doa hingga terdapat kesenjangan sosial.

“Seperti kata pepatah ‘Rajin pangkal kaya, malas pangkal miskin’. Ini pepatah yang disampaikan oleh nenek moyang kita. Kenapa mereka tahu? Itu dilihat langsung melalui pengalaman mereka,” lanjutnya.

“Kita harus yakin meski tidak pasti. Nah, karena ketidakpastian itu, maka kita harus berusaha,” katanya melanjutkan.

Selain soal keyakinan, Poltak Sitorus juga berpesan soal perubahan melalui kerja keras dan kreatifitas. Beliau menyampaikan agar mixer dan oven yang diterima oleh wanita rawan sosial ekonomi benar-benar digunakan secara maksimal untuk memberikan dampak ekonomi dalam keluarga.

“Jadi harus benar-benar bermanfaat, kemudian berkreasi. Jangan hanya bikin kue yang itu-itu saja, coba buat bolu dari labu. Kue dari pisang, dari ubi dan bahan lain yang ada disekitar kita. Jangan melulu bikin dari yang tepung,” ujarnya mengakhiri.

Adapun penerima bantuan sosial berupa tas dan perlengkapan sekolah terdapat 10 siswa dari Lumban Julu, 7 siswa dari Ajibata. Sementara penerima bantuan mixer dan oven dari Kecamatan Lumban Julu terdapat 4 orang sedangkan dari Kecamatan Ajibata terdapat 5 orang.

(Dison TF)