Presiden Prabowo Pakai Adat Melayu, di Batam Dipijak

SIKATNEWS.id | Saya menulis dari Amerika, tapi ironi (humor/sindiran) ini terlalu jelas untuk diabaikan.

Bahasa Indonesia lahir dari Melayu. Presiden Prabowo pun bangga pakai tanjak Melayu di Istana 17 Agustus 2025.

Tapi di Batam, simbol Melayu — Hotel Purajaya milik keluarga Megat Rurry Afriansyah — diratakan tanpa surat pengadilan. Aparat ada, tapi diam. Hilang bukan hanya bangunan senilai Rp922 miliar, tapi juga marwah.

LAM Kepri sudah bersuara. Surat dikirim ke Presiden. Tak pernah dijawab. Dan mari jujur: mafia tanah tak mungkin kuat tanpa ordal. Pejabat, Polisi, DPRD, partai, hingga hakim ada di payroll mereka.

Bahkan, ada “mafia di balik mafia” — pebisnis luar negeri yang bermain lewat Free Trade Zone Batam.

Ironi ini makin telanjang kalau masuk museum. Ada ruang Jawa, Batak, Dayak, Papua. Kalau Melayu?