“Ini harus kita angkat menjadi isu nasional. Seluruh komponen harus terpanggil. Saya menggugah para pemangku kepentingan di Kepri untuk bersama – sama menggiring isu ini sampai ke tahapan eksekusi. Seluruh pihak harus memiliki sense of belonging (rasa memiliki) terhadap batang terendam ini demi kemajuan Kepri”, semangat Andi.
Lebih lanjut, Said Andi juga merasa miris dengan banyaknya Kapal ijin pusat milik para pengusaha ikan Kepri tetapi tidak mampu mendongkrak perekonomian Kepri dari sektor kelautan.
“Sebagai contoh, Tanjung Balai Karimun. Kapal pengangkut ikan nya luar biasa, sampai ratusan ton dalam jumlah puluhan unit. Belum lagi kapal ikannya. Tetapi industri perikanan Karimun seperti apa? Keluhan Kementrian Kelautan dan Perikanan selama ini kan unreported fishing. Tidak terukur. Ini perlu diaudit karena potensi kerugian Negara jelas ada. Saya juga menghimbau agar para pengusaha perikanan tidak hanya di Karimun, tetapi seluruh Kepri mulai memikirkan pengembangan ekonomi kelautan dengan paradigma demi Kepri”, demikian Said Andi menutup pembicaraan.
(Iwan/Hirmawansyah)