Dengan patah semangat dan penuh kesedihan, keluarga pasien kembali bawa pulang anaknya, karena jawaban dokter seperti itu itu saja.
“Esoknya, Senin (02/12), pergi ke Faskes tingkat pertama untuk di cek kembali penyakit yang diderita anak kami. Saat itu, pihak klinik menyampaikan bahwa sepertinya penanganan sudah terlambat. Sehingga, mereka langsung merujuk ke RS. Bunda Halimah,” tuturnya.
Hebatnya, kurang lebih 5 (lima) jam, pihak RS. Bunda Halimah langsung atensi dengan mengecek ke laboratorium. Dari hasil lab, NEL dimasukkan ke ruang ICU karena diagnosa penyakit yang cukup parah, yaitu penyakit paru-paru.
“Singkatnya, pada hari ini, Kamis (06/12), pagi hari, anak kami telah dipanggil oleh sang pencipta. Mungkin kalau pihak RS. Elisabeth Batam Kota serius menanganinya, anak kami NEL masih ada harapan untuk melanjutkan hidupnya,” ucap RL.
Sementara itu, salah seorang pemuda Nias, Tomas Lature menyayangkan sikap dari pihak RS. Elisabeth Batam Kota. Ia menilai bahwa pelayanan di sana, pelayanan bobrok atau buruk.
“Jujur aja, kami tidak terima atas kejadian pelayanan tenaga medis RS Elisabeth Batam center,” tutupnya.
Saat tim media mengkonfirmasi kepada pimpinan RS. Elisabeth Batam Kota, pihaknya akan mengecek kembali.
“Baik pak, besok coba saya cek ya pak,” balas Sahat Siahaan via pesan WhatsApp ke media ini, Kamis (05/12)./Red.