“Sebagai negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki tempat yang penting bagi RRT dan kawasan. Apalagi saat ini Indonesia memegang Presidensi G20 dan tahun depan menjadi Ketua ASEAN,” ucap Retno.
Lebih lanjut, Retno mengungkapkan, “Indonesia sampaikan penghargaan atas dukungan RRT terhadap keketuaan Indonesia di G20. Mengenai ASEAN, Indonesia berkomitmen untuk menjadikan ASEAN relevan, tidak saja bagi masyarakat Indonesia namun juga untuk kawasan dan dunia”.
Hal ini Presiden Xi memberikan apresiasi atas upaya Presiden Jokowi dalam mengupayakan perdamaian dan memperbaiki situasi kemanusiaan antara lain melalui kujungan ke Kyiv dan Moskow. “Kunjungan ini dinilai Presiden Xi menunjukkan tanggung jawab Indonesia sebagai negara besar,” terang Retno
Di sisi lain, kedua pemimpin juga membahas mengenai pentingnya kerja sama konkret yang saling menguntungkan dalam konteks Global Development Initiative (GDI), artinya “Jika kerja sama konkret dapat diwujudkan, maka diharapkan pencapaian SDGs negara berkembang dapat lebih baik,” ucap Menlu.
Menlu Retno Marsudi mengatakan bahwa “RRT berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi hijau, antara lain melalui pembangunan Green Industrial Park di Kaltara. “Presiden Xi juga menegaskan komitmen untuk meningkatkan impor produk pertanian Indonesia”.
Adapun kesepakatan yang telah dibuat dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Premier Li dan Presiden Xi di Beijing hari ini, yaitu :
- Pembaruan MoU Sinergi Poros Maritim Dunia dan Belt Road Initiative
- MoU Kerja sama Pengembangan dan Penelitian Vaksin dan Genomika
- MoU mengenai Pembangunan Hijau
- Pengaturan Kerja sama Kelauta
- Protokol mengenai ekspor nanas Indonesia
- Pengaturan Kerja Sama Pertukaran Informasi dan Penegakan Pelanggaran Kepabeanan
- Rencana Aksi Kerja Sama Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber dan Teknologi.
Yang ikut dalam mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Presiden Xi Jinping yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI Beijing Djauhari Oratmangun.
(BPMI Setpres)
(Tim)