Namun, kata Darwis Zendrato, faktanya bahwa Ina Ucok Zebua dibiarkan hidup dalam kesengsaraan adalah cerminan dari kegagalan fungsi para pimpinan desa dan para aparat desa
“Ini sangat menyayat hati. Apa gunanya Kepala desa, BPD, dan para aparat desa digaji dan difasilitasi oleh negara, jika justru mereka sengaja lalai terhadap rakyat yang paling membutuhkan perhatian? Ini bukan hanya pengkhianatan terhadap tugas mereka, tetapi juga pengkhianatan terhadap rasa kemanusiaan,” tegasnya.
Ketua Projo sangat menyesalkan bahwa di tengah gencarnya program pemerintah Presiden RI Prabowo Subianto untuk gencar melakukan pengentasan kemiskinan, tetapi anehnya masih ada saja warga yang luput dari perhatian para pimpinan desa tersebut, pada hal bukan karena keterbatasan anggaran, tetapi karena kelalaian dan kurangnya rasa peduli dan empati dari aparat lokal.
Melalui pernyataan ini, PROJO Nias menyerukan agar pemerintah daerah, propinsi dan pusat segera mengevaluasi kinerja pimpinan desa dan aparatur desa, serta memastikan agar kasus serupa tidak terulang kembali di desa tersebut dan juga di seluruh desa se Indonesia
“Negara tidak cukup hadir hanya melalui dana negara, tetapi Negara juga harus hadir melalui tindakan nyata, empati dan hati nurani, terutama oleh mereka yang berdiri paling dekat dengan rakyat,” tutup Darwis Zendrato./Jamil Mendrofa.
