DPMPTSP dan Disnaker Kabupaten Toba Gelar Pelatihan Barista di Hollywood Cafe

“Barista itu harus tau kopi. Karena kalau tidak tau, bagaimana nanti menjelaskan kopi ini begini, kopi ini begini. Harus bisa menjelaskan kopi itu,” lanjutnya.

Saat ini, bisnis kopi kian menggurita karena kenaikan trend ‘Ngopi’ dikalangan anak muda. Jika pada tahun-tahun sebelumnya kopi hanya identik dengan minuman orang tua, kini kopi sudah semakin trend dikalangan anak muda, khususnya kalangan usia 20-an tahun.

“Bisnis kopi kopi semakin berpeluang karena trend minum kopi terus meningkat bahkan sejak usia 20-an tahun. Banyak sekarang mahasiswa senangnya minum kopi. Apalagi sekarang Toba masuk dalam kawasan DPSP, pasar semakin luas,” pesan Poltak Sitorus melanjutkan.

Untuk menghadapi para wisatawan, Poltak Sitorus juga meminta agar para peserta pelatihan harus benar-benar belajar soal sikap, attitude, keramah-tamahan. Menanggapi hal tersebut, Ludi Antoni Manik, Master Trainer yang melatih para peserta mengatakan bahwa pada pelatihan tersebut, mereka akan menyampaikan 9 materi. Dari 9 materi tersebut hanya 3 materi yang berhubungan dengan kopi, sedangkan 6 materi lainnya adalah soal attitude.

Sebelum meninggalkan tempat pelatihan, Poltak Sitorus menyempatkan diri untuk menjajal rasa kopi Toba dari Habinsaran yang diracik oleh pelatih.

Turut hadir Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan Requel Hasadaan, Kadis Kominfo Sesmon TB Butarbutar, Sekretaris Dinas Perindagkop Manuntun Sagala, Sekcam Kecamatan Balige Noval Pardede dan lainnya.

(Red)