Dishub Toba Gelar Sosialisasi Tertib Berlalu Lintas Untuk Pelajar SMP

Ia juga berpesan kepada para siswa agar taat dalam berlalu lintas, termasuk menggunakan kelengkapan lalu lintas saat dibonceng ketika berkendara.

“Kenapa polisi tangkap kalau tidak pakai helm? Karena polisi sayang sama kita, sayang sama anak-anak sekalian. Soalnya kalau tidak pakai helm lalu jatuh, nanti kepalanya pecah. Kasihan,” katanya mengingatkan.

Agar dapat membawa kendaraan sendiri, Poltak Sitorus meminta para siswa untuk terlebih dahulu mengurus SIM bagi yang telah berusia 17 tahun ke atas.

“Berkendara itu, sebelum tau mengendarai harus tau dulu aturannya. Itu paling penting. Jangan asal bawa kendaraan, aturan lalu lintas itu harus diketahui dan dipahami,” ujarnya melanjutkan.

Tidak hanya itu, Poltak Sitorus juga mengingatkan para pelajar soal resiko dan bahaya berkendara. Beliau mengibaratkan bahwa berkendara itu sama seperti telur di ujung tandung yang sangat dekat dengan bahaya dan mengancam keselamatan nyawa sewaktu-waktu.

“Saya ingin anak-anak ingat bahwa berkendara itu seperti telur di ujung tanduk. Resikonya besar, telurnya bisa pecah. Berkendara juga begitu, ingat itu seumur hidup mu,” ujarnya mengakhiri.

Adapun materi yang disampaikan pada sosialisasi tersebut adalah tata cara menyebrang, tata cara berkendara sepeda motor, memahami rambu-rambu lalu lintas dan materi lainnya. Jumlah peserta yang ikut dalam sosialisasi terdapat 86 orang, 74 siswa dan 8 guru pendamping. Pada kesempatan itu, Bupati juga menyematkan rompi keselamatan berlalu lintas kepada guru pendamping.

(Dison T)