Buruh Marah dan Mafia Senyum, Lahan Reklamasi Akim dan Bobie Jayanto Tetap Jalan

Lalu siapa yang diuntungkan?
Bukan buruh. Bukan mahasiswa. Tapi mafia.

Mafia tambang tetap ekspor nikel.
Mafia migor tetap atur harga dapur.
Kartel batubara tetap jadi penyandang dana politik.

Mafia lahan Batam — Akim, BJ, plus bohir AH alias DC — tetap reklamasi.
Broker Freeport tetap menambang emas.
Jaringan nikel tetap dekat lingkar kekuasaan.
Mafia beras tetap main di Bulog.
Mafia judi online tetap jalan di bawah kode 303.

Dan jangan lupa, bayangan Mulyono masih panjang: Gang Solo dari Bobby di Blok Medan sampai Kaesang di PSI tersenyum di balik layar, sementara Blok Medan tetap jadi zona abu-abu bisnis dan politik di bawah lampu kota.

Rakyat marah.
Buruh turun.
Mahasiswa siap.
Tapi justru di tengah amarah, mafia senyum. Karena energi rakyat habis di jalanan.
Karena sorotan media sibuk pada demo, bukan pada transaksi.

Pak Mahfud benar: 1998 tidak akan terulang.
Tapi kalau akar masalah tidak dijawab, ekonomi, korupsi, kebijakan—maka bukan hanya kursi presiden yang bisa goyah. Yang runtuh adalah kepercayaan rakyat.

Pam Swakarsa seharusnya sudah dikubur di buku sejarah. Bukan dihidupkan lagi di jalanan Indonesia 2025.

Penulis: Monica Nathan
Editor : Red.