SIKATNEWS.id | Pam Swakarsa, 1998: The Sequel? Demo besar ini murni rakyat. Begitu kata Pak Mahfud.
Akar masalahnya jelas: ekonomi makin berat, harga kebutuhan pokok naik, bansos salah sasaran.
Ditambah korupsi, ditambah DPR flexing. Akumulasi kekecewaan berubah jadi kemarahan.
Pak Mahfud juga bilang: tidak ada rencana menggulingkan Prabowo. Isu kudeta hanya hembusan politik.
Kalau pun ada yang dompleng, itu belakangan saja. Nama Riza Chalid muncul di bisik-bisik, tapi bukan dia pemicu utama.
Situasi memang panas, tapi Pak Mahfud yakin beda dengan 1998.
Saat itu ada bau etnis, ada runtuhnya rezim Orde Baru.
Sekarang tidak.
Sistem lebih siap, aparat lebih sigap. “1998 tidak akan terulang,” katanya.
Tapi di jalanan, rakyat tetap trauma. Kata “Pam Swakarsa” kembali diucapkan.
TNI buru-buru bilang: itu hanya imbauan, bukan perintah.
Tapi, apa bedanya di telinga rakyat?
Pam Swakarsa (Kamtibmas) adalah hantu lama: rakyat dipaksa hadapi rakyat.
Trauma itu masih hidup.