Bantah Isu Miring, Dapur MBG Prawira Tidak Benar Pecat Karyawan dan Masak Daging Busuk

Lanjutnya, sejak dikeluarkannya Pekerja Relawan itu, maka mulai saat itu Pengantaran makanan disekolah tepat waktu, dan makanan MBG enak rasanya, dan juga pekerjaan di dapur lebih cepat selesai, baiknya dari dulu dikeluarkan orang-orang yang tidak profesional ini.

Beredarnya rumor di media sosial yang memberitakan Berbagai isu yang belum tentu benar Bastian Hulu menghimbau untuk tidak menjelekkan Dapur Prawira, terutama Kepada kawannya yang selama ini istrinya pernah bekerja di Dapur Prawira.

“Kepada Kawan saya Yason Gea, yang berkoar-koar di media sosial dengan menjelek-jelekkan Dapur Prawira, saya ingatkan Bung Yason Gea ya.. agar berhati-hati berkomentar, karena istrimu Ulfa Lely Tri Putri Zebua itu sudah lama bekerja di Dapur Prawira dan makan gaji dari dapur Prawira, sudah lama seharusnya dikeluarkan istrimu itu karena tidak Profesional bekerja, tetapi pak Radius Hulu Ketua Yayasan Prawira selalu mempertahankan istrimu tetap bekerja, karena kamu temannya, dan akibatnya bagaimana, banyak keluhan disekolah dimana saat istrimu melakukan sortir buah salak kemarin banyak buah salak yang busuk yang sampai disekolah, apakah ini balasanmu sama Ketua Yayasan Prawira yang sudah berbuat baik samamu dengan merusak Dapur Yayasan Prawira?,” kata Bastian.

Terkait daging busuk yang di masak, Bastian Hulu selaku Asisten lapangan Dapur BGN Sifalaete Tabaloho, membantah bahwa isu itu tidak benar dimasak daging busuk.

“Orang itu mengada-ngada saja, sudah dikeluarkan dari dapur masih saja tidak tau diri dan menjelekkan orang lain, dikira dengan menjelekkan dapur sudah hebat dia, sadar woiiii.. kamu dikeluarkan di dapur Prawira karena tidak layak bekerja disana, anda masih di bawah standar BGN,” kata Bastian.

Perlu saya jelaskan lanjut Bastian bahwa semua bahan makanan yang masuk disortir beberapa tahap sebelum dimasak, yang sortir pertama adalah Penerima bahan, kemudian disortir lagi dan dihitung serta dicuci oleh bagian Persiapan makanan, kemudian disortir lagi oleh Ahli Gizi, dan terakhir disortir lagi oleh Kepala SPPG baru di masak.

“Bahan makanan yang tidak bagus dikembalikan kepada supplier, jika suppliernya mengulangi kesalahan yang sama maka suppliernya diganti, jadi kita tidak main-masin dengan bahan makanan yang masuk di dapur Yayasan Prawira, ketat pemeriksaannya, harus bagus kualitasnya, karena makanan itu diberikan untuk anak-anak kita” Tutup Bastian./Jamil Mendrofa.