Anggota DPRD Provinsi Kepri Bobby Jayanto hanya Berani Mengkritik Terkait Pasar BUMD Tanjungpinang

Menurut Fahmi, ”Bukan dikatakan profesional atau tidaknya profesionalnya mengelolah pasar di KUD tersebut, tapi lihat kondisi bangunan tersebut layak atau tidak layaknya.”terangnya.

Dilanjutkan Fahmi.”Kalau dibilang pak bobby pengelola itu ke swasta saja maka terjadinya contoh seperti pasar Bintan Center (Bincen) yang harga sewanya cukup fantastis membuat para pedagang mengeluh dan menjerit.Apakah itu dikatagorikan membantu masyarakat ??”tanya Fahmi.

Maka dari itu, Fahmi mengatakan.”Bapak selaku Anggota Dewan provinsi harus memikirkan macam mana pembangunan khususnya pasar atau tempat-tempat strategis lainnya untuk dapat dirasakan masyarakat kota Tanjungpinang.” Pungkasnya.

Menanggapi polemik yang dilakukan antara BUMD dan Bobby Jayanto, hal ini direspon langsung oleh Ketua Laskar Lembaga Adat Kesultanan Riau – Lingga Kota Tanjungpinang, Said Ahmad Syukri, Sabtu (10/9).

Said Ahmad Syukri alias SAS Joni menilai Bobby Jayanto bungkam ketika ditanyai maksud dan tujuan meminta Dirut BUMD Kota Tanjungpinang untuk mundur karena dianggap gagal mengelola BUMD.

“Kenapa Pak Bobby bungkam? jangan hanya berani mengkritik tapi tak mampu dikritik dan memberikan solusi. Beliau yang dijuluki harimau kepulauan terkesan seperti harimau tanpa kuku.

Lanjutnya ia menilai Bobby Jayanto hanya mengaburkan pernyataan Wali Kota Tanjungpinang terkait lapak yang dikuasai oleh oknum keluarga Anggota DPRD Kota Tanjungpinang

“Seakan pernyataan Pak Bobby Jayanto mengaburkan keterangan Wali Kota yang menyebutkan ada oknum DPRD yang notabene partai yang sama dengan beliau bahwa suaminya menguasai lapak di BUMD Tanjungpinang ,” tutup SAS kepada awak media.

(RED/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *