Sementara itu, seorang pemuda yang tergabung dalam Aliansi Peduli Masyarakat Batam, Tomas Lature merasa berang dengan sikap pihak RS. St Elisabeth Batam Kota. Bahkan, dirinya geram saat mendapatkan secarik kertas klarifikasi yang diduga RS. St. Elisabeth Batam Kota melakukan fitnah dengan keluarga pasien.
“Saat berdisikusi tadi, kedua dokter mengakui kesalahannya namun tidak ada kata maaf atau seperti apa bahkan hasilnya juga tidak ada. Kemudian, beberapa hari yang lalu, saya dapat surat klarifikasi. Di dalam surat itu disebutkan bahwa RS. St Elisabeth Batam Kota menyarankan rawat inap pasien tersebut. Sementara dari pengakuan keluarga, ibu dari alm. NEL lah yang memohon untuk dirawat inapkan supaya mendapatkan atensi dan penanganan medis secara serius. Bahkan, saat diminta rawat aja, dokter Tiara merasa kaget,” kata Tomas Lature, yang juga kerabat dari keluarga pasien.
Tomas Lature yang juga sebagai penggiat sosial ini meminta kepada pihak – pihak terkait untuk mengecek sistem pelayanan dokter di RS. St Elisabeth Batam Kota.
“Saya meminta agar instansi terkait, Menteri Kesehatan Budi Sadikin hingga Presiden Prabowo Subianto untuk memperhatikan kinerja dokter yang bertugas di RS. St Elisabeth Batam Kota. Saya bersama keluarga akan terus berupaya untuk menuntut keadilan untuk itu,” pungkasnya./red.