Ratusan Warga Saksikan Reka Kontruksi Kematian Janggal Dolar Hutajulu

SIKATNEWS.id | Polres Toba melakukan rekonstruksi kasus kematian Dollar Hutajulu(DH) yang diduga meninggal karena minum racun, menjadikan Jubel Panjaitan dan Berto Sinaga terseret kedalam kasus dugaan adanya penganiayaan yang mengakibatkan kematian DH. Rekontruksi tersebut berlangsung dikompleks SD Pintu batu Desa Pintubatu Kecamatan Silaen Kabupaten Toba dan dihadiri Ratusan masyarakat setempat. Kamis (24/10).

Rekonstruksi dilakukan untuk mengetahui kronologi kejadian sebenarnya terhadap dua orang yang disangkakan melakukan penganiayaan terhadap “Dollar Hutajulu dan berakhir meninggal”.

“Keluarga tidak terima akan akan tuduhan yang ditujukan ke suaminya JT begitupun keluarga BS,” ucap Ketua Media Group Toba(MGT), Pintor Sitorus saat dijumpai di salah satu kedai kecamatan Silaen pukul 09.00, pada Jumat (25/10).

Ia menambahkan, proses rekonstruksi dilakukan Jubel Panjaitan dan Berto Sinaga berlangsung kondisi tangan diborgol. Disaksikan kasipidum Kejaksaan Negeri Balige Yogi Hasibuan, dihadiri keluarga Hutajulu dan keluarga Panjaitan. Puluhan anggota pengamanan turun dari personel Polres Toba, Polisi Militer, anggota Koramil-14 Silaen.

“Semua adegan reka berlangsung pukul 15:00 hingga pukul 19.00 wib oleh kedua terduga pelaku dan para saksi termasuk istri dan ipar dollar hutajulu, Rahman Panjaitan dan mertua Dollar Hutajulu. Istri Jubel Panjaitan (Rugun simbolon)
berserta kedua anaknya pun turut hadir,” katanya.

“Kami sebagai rekan kerja JT, menilai banyak kejanggalan dan kita akan kawal hingga kebeenaran ditegakkan,” sambungnya.

Tampak hadir Penyidik Polres Toba Kasatreskrim Iptu Erikson David, Kasipidum
Kejaksaan Negeri Balige, Yogi Hasibuan dan pihak Rutan. Mereka menyaksikan adegan sesuai berita acara pemeriksaan dan hasil pra rekonstruksi sebelumnya.

Ketua Pro Jurnalismedia Siber(PJS) Toba, Berlin Yebe Marpaung menambahkan , kami sepakat, bahwasannya selama kami ikuti perkembangan berita dan informasi dari Pengacara akan kasus Kematian Dolar Hutajulu, hingga menyeret JT dan BS dan betul banyak kejanggalan.